Wahai Waktu…
jari-jari tangan yang
selalu menari diatas papan pesegi panjang dan beralaskan busa ini semakin
melemah, seolah bekata "beRi aku wktu"... disusulpula dengan anggota
lainnya." Beri aku waktu"..
" hai waktu,
dimnakah kamu?, apakah kamu mau memberi ku waktu? kalau y, mengapa kau selalu
begerak?, tak lelahkah engkau?, tak letihkah engkau? engkau setiap wktu selalu
begerak cepat...! apakah salah jika q mengikuti jejakmu, ? aku juga ingin sprti
mu, tak mengenal letih dan lelah, aku pun tak mau tetinggal, apakah itu salah?,
hai sang waktu jwb q, biar ada secercik cahaya utuk meReka yang meminta waktu
utukku...meski itu bagian dari tubuh ini, yang akan meninggalkan ku kelak, yang
tak akan menemaniku dalam buaian tanah yang akupun tak tau akan seperti apa
kehidupanq dibawah sana?"
hai sang waktu meski
kita berbeda, namun taukah kamu? jika kita itu sama..
jari-jari tanganku
kabarkan pada yang lainnya, besabrlah tak mungkin aku akan membiakan mu sepeti
ini selamanya, sertailah dalam tarian mu n yang lainnya doa utuk ku, maafkan
aku yang tak mampu menjaga seperti apa mau mu. bersabarlah, aku janji suatu
saat akan banyak cahaya yang selalu menerangi dan memanjakan mu dan lainnya.
Jika aku tak sanggup menjaga janjiku dan tak sanggup menepatinya, ingatlah kita
punya Allah, Jika semua janjiku tak sanggup ku jalankan, biar Allah dan sang
waktulah yang mengehntikan.. pada saat itulah kita akab berpisah dan akan
betemu kembali di suatu masa.
Jika kamu percaya pada
ku, bersabarlah dan aq beharap tak ada waktu lagi yang kau minta dariku, dan
kuatkanlah karena akupun tak tau sampai kapan, aku bisa mewujudkan keinginan
mu. Kamu sendiri pun tau, bagaimana rasanya aku, keadaanku, keinginanku,
sifatku, fikiranku, karna Engkau bgian dari tubuhku.
Tubuh yang tak mungikin
bisa bertindak sesuai keinginan masing", tubuh yang tak mungkin selalu
bepusat pada satu tumpuan, karena hakikatnya kamu bukanlah milik aku,
aku hanya
beusaha,menjadi aku yang mungkin tak akan bisa mengurangi masalah apalagi beban
orang lain, namun setidaknya aku sedikit meringankan orang lain, walau kau ku
kobankan, tak masalah bagiku.
hal yang paling aku
rasakan keetika kamu dan yang lainnya protes trhdap ku, hanya sedikit rasa luka
dan sakit yang ku rasa, namun apa yang Beliau berikan pada ku lebih dari itu,
bahkan Nyawa beliau pertaruhkan demi ku.
Hanya doalah yang aku
minta, selain besabar..
kabarkanlah pada yang
lain, aku belum bisa memberi mu waktu, karena akupun tak mempunyai waktu itu..