15 Okt 2015

Pengabdian Salman Al Farisi pada Ibundanya



Pengabdian Salman Al Farisi pada Ibundanya

Suatu hari, Nabi Muhammad ditanya oleh sahabatnya, “Ya Rasulullah, adakah orang yang paling disayangi oleh Allah SWT selain Engkau?” Nabi menjawab, “Ada, yaitu Salman al Farisi.” “Kenapa dia begitu disayang Allah?”


Kemudian Nabi bercerita bahwa Salman Al Farisi adalah orang yang berasal dari keluarga miskin sementara ibunya sangat ingin naik haji. Tetapi apalah daya, untuk berjalanpun dia tidak bisa. Ditambah lagi uang untuk pergi ke Tanah Suci pun tidak dipunyainya. Salman Al Farisi begitu bingung menghadapi kondisi itu. Namun akhirnya, dia memutuskan untuk mengantar ibunya naik haji dengan cara menggendong ibunya dari suatu tempat yang begitu jauh dari Mekkah. Diperlukan waktu berhari-hari untuk melaksanakan perjalanan itu sehingga tanpa terasa punggung Salman al-Farisi sampai terkelupas kulitnya

Saat itu, ibunda Salman sedang sakit dan tidak memungkinkan untuk berjalan sendiri. Terik matahari siang dan dingin udara malam merupakan dua hal yang tidak bisa dihindari dalam perjalanan Salman menggendomng ibundanya sampai Makkah.  Satu hal yang menyemangatinya adalah keinginannya untuk membahagiakan ibunya, mengantarnya menuju tanah impian, kota Makkah.

Ketika akhirnya mereka sampai di kota Mekah untuk melaksanakan ibadah Haji, mereka bertemu dengan Rasulullah. Lengkaplah sudah kebahagiaan Salman beserta sang ibu ketika bertemu dengan manusia pilihan Utusan Tuhan yang sangat mereka cintai dan mereka rindukan.

Ketika itu, sang anak bertanya kepada Rasul, “Ya Rasul, apakah saya sudah berbakti kepada orang tua saya? Saya menggendong ibu saya di pundak saya, berjalan dari Madinah sampai Kota Mekah untuk melaksanakan ibadah haji.”


Seketika itu pula, Rasulullah menangis. Kemudian Rasul menjawab dengan diiringi tangisnya yang tersedu-sedu, “Wahai saudaraku, engkau sungguh anak yang luar biasa, engkau benar2 anak sholeh. Tapi maaf, apapun yang kamu lakukan di dunia ini untuk membahagiakan orang tuamu, apapun usaha kerasmu untuk menyenangkan orang tuamu, tidak akan pernah bisa membalas jasa orang tuamu yang telah membesarkanmu.”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar