Cinta dan benci
Hati
merupakan wadah perasaan seperti amarah, senang, benci, cinta, iman, ragu,
gelisah dan sebagainya. Setiap orang mengalami gejolak yang berbeda-beda baik
perasaan amarah, gelisah, ragu bahkan cinta dan benci. Seseorang mengalami
hatinya menginginkan sesuatau namun akalnya menolak. Ini adalah bukti bahwa
Allah lah yang menguasai hati, bukan manusia yang menguasainya.[1]
Ketika
hati terjadi gejolak, itu adalah bukti bahwa adanya perasaan Allah dan
kedekatan_NYA terhadapa manusia. Akan tetapi jagan salah bahwa semua yang tertampung
didalam hati atau perubahan yang terjadi pada perubahan dan terbolak-baliknya
hati manusia adalah perbuatan Allah yang sewenang-wenang. Jangan menduga
seperti itu karena nafsu dan setan pun ikut berperan dalam gejolak hatai. Adanya
rasa was-was dan rayuan yang dilakukan setan. Jika bisikan itu merupakan
tuntunan tauhid atau ajakan Nabi
Muhammada SAW, maka pilihlah ajakan tersebut karena ketika itu adalah ahati
yang digerakkan oleh Allah. [2]
وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ لَوْ
أَنْفَقْتَ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا مَا أَلَّفْتَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ وَلَكِنَّ
اللَّهَ أَلَّفَ بَيْنَهُمْ إِنَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan Dia (Allah) yang mempersatukan
hati mereka (orang-orang yang beriman.Walaupun kamu menginfakkan semua
(kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati
mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa
lagi Mahabijaksana.
(Qs. Al- Anfal:63)
Ayat
diatas mengingatkan kita bahwa cinta tidak dapat dibeli dengan harta namun
dengan bantuan Allah lah cinta itu menjadi satu. Yang diraih dengan budi
pekerti yang luhur.
Pembahasan
antara cinta dan benci sangatlah menarik untuk dibahas, dan tak akan jauh pula
contoh dalam kehidupan dewasa ini. Banyaknya muda-mudi yang menikah muda, dan
banyaknya remaja depresi gara-gara cinta dan benci. Dan banyak pula muda-mudi
yang menikah karan cinta namun berakhir dipengadilan agama. Perceraian pun kian
menjadi hal yang biasa.Yah, cinta dan benci adalah dua hal yang selalu
berdampingan. Dan apabila dari salah satu itu berlebihan tak akan sekimbanglah
dalam kehidupan. Cintailah sesuatu sewajarnya atas dasar Allah dan benci lah
sesuatu karna Allah pula, niscaya dalam kehidupan akan menjadi tentram. Dan mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Jalan
meraih tersebut bisa melalui seperti kesediaan memberi dan berkorban untuk sesama.
Demikian itu sebagian tuntunan dari Allah yang disampaikan Rasulullah SAW, yang
kemudian diterima dengan penuh kesadaran oleh kaum Mukminin. Itulah yang
melahirkan cinta dan menjauhkan benci dari hati mereka sehingga hati mereka terpaut
dan menjadi pasangan yang harmonis. [3]
Ditegaskan dalam Al-Qur’an
إِنَّ الَّذِينَ
آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا
Sungguh, orang-orang yang beriman
dan beramal saleh, kelak Allah Yang Maha Pengasih akan menanamkan rasa kasih
sayang (dalam hati mereka). (Qs. Maryam:96)
Dengan demikian dia
akan mendapat dan memberi Mawaddah.
Wa ALlahu ‘alam
bishoab…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar