22 Mei 2015

SEMUA TERLIHAT SAMA " Mimpi Aliyah"



SEMUA TERLIHAT SAMA
" Mimpi Aliyah"
Bismilahirrohmanirrohimm
Masih seperti ini, q menganggap seperti itu tidak maju juga tak pula  mundur,  waktu terus berjalan sampai aku pun tak sadar sudah berapa  waktu kujalani. Ini sungguhlah nyata kurasakan ,tinggal  menunggu hari bahkan detik didepan ku, jika aku masih seperti ini. “Aku tau itu, guman ku dalam hati”tapi, entah mengapa satu langkah perubahan kecilq seakan tidak terlaihat dan tidak menjadi yang terlihat, ini yang aku rasakan didalam diriku. Aku pun tau apa penyebab semua ini, namun apalah daya karna itu adalah kegiatan ku sehari-hari; kesibukan dunia, yang membuatku seperti ini. Entah akan terjadi apa kah pada ku, jika aku juga lupa membaca Ayat-Ayat_NYA, aku pun pernah berfikir seperti itu. Semua yang ku anggap sama itu, masih ada hal yang membuat hati ku tenang dan merasa sebuah kebutuhan yang harus aku laksananakan.
Pencarian jati diri yang mungkin terhitung lambat ini seakan menampar ku dengan keras, aku yang dulu tak tau jalan, aku yang dulu belum mengerti, aku yang dulu belum pasti dan aku yang dulu seolah tak terbebani, apalah itu semua pasti semua ada hikmahnya. Harapan ku yang selalu ku ucap disetiap doa, gerak dan disetiap aku mengingatnya, seolah menjadi sinar dan pancaran dalam hati bahwa hidup itu bukan untuk masa lalu namun masa depan. Semua orang itu tau, namun untuk ku sadar hal itu cukup waktu yang lama. Aku yang masih memimpikan mimpi ku waktu Aliyah. Sekarang barulah aku bisa menutup mimpi itu perlahanm bukan dengan niat utuk mengubur mimpiku, namun mimpiku itu tak membawa dapak kemsylahtan buat pola fikir ku untuk melihat masa depan. Sebenarnya aku sudah sadar sejak dulu, namun untuk menerima semua itu butuhlah waktu.
Seolah ku bertanya, ‘’beranikah mimpi mu itu kamu tuangkan dalam tulisan, kamu goreskan dalam sebuah tinta dan kamu simpan semua itu dengan hati-hati bukan untuk dibuang namun untuk dipindah kememory semu dan dihilangkan dalam memory nya sehingga semua mimpi mu itu bisa kamu baca setiap hari tanpa maksud untuk mengingatnya”. Yah menurutku tulisan-tulisan yang kutulis itu semua termasuk memori semu, yaitu setiap kejadian, kegiatan, kegundahan, dan semua itu hanyalah semata-mata untuk mengisi dan mengingat kegiatan pada waktu itu. Tak bermaksud untuk mengungit-ungkit, walau terkadang tak semua hal penting bisa saya goreskan dalam tulisan.
Pertanyaan ku itu sebenarnya sudah pernah aku lakukan dan sudah pernah pula aku mencoba, namun alhasil masihlah ingat sampai sekarang, mimpi itu seakan megores luka dalam hati, meretakkan keyakinanku dan mengakhri pencarianku. Apalah itu biarkan mimpi ku itu menjadi misteri dan tidak akan aku tuangkan dalam tulisan ini, karna aku tak mau mengulangnya.
Terlabatkah? mungkinkah? Hanya dua kata itu yang bisa saya katakana, aku yang terlalu berharap ini, entah sampai kapan aku lelah menanti. Ataukah tanpa kusadari mimpi ku itu sudah terjadi, walau semua terlihat sama. “Karena tak ada sesuatu keyakinan yang diragukan akan terjadi”, namun kenyataan lah yang membuat mimpiq menjadi ragu dan tak mau ku kejar lagi. Kuharapkan mimpiq yang mengejarku dan perlahan menghampiriku. Dan suatu saat mimpiku itu akan menjadi sejarah dan kenangan yang belum pernah dijumpai.
Keyakinan-keyakinan ini hanya kupupuk untuk mengejar mimpi-mimpi yang ku anggap real dan nyata. Yang kuanggap  banyak maslahatnya. Maka sebab itu akan aku berusahab perlahan menghapusnya utuk mengejar mimpi-mimpi ku yang lebih dari itu, walau mimpi yang itu ingin terwujud namun sekarang sudahlah tak mungkin aku wujudkan. Hanya kenangan lah yang bisa aku ingat dan hanya tulisan lah yang akan mengingatkanq. Apapun mimpi ku itu semoga bisa menjadi sejarah dalam perjalanan menggapai mimpi-mipi yang lain, sehingga semua tidak terlihat sama. Karena aku ingin beda semata-mata hanya untuk mencari ridho_NYA. Aamiin..

PUISI PERPISAHAN UNTUK MIMPI,
“ALIYAH KU”

Bangku, kursi menjadi saksi…..
Saksi dulu yang peernah kita ucapkan…
Memory hp yang menjadi saksi perjalanan kita dulu,,,
Dan memory dihati yang akan menjadi kenangan seumur hidupku ini,,,
          Mimpi yang semu ini, akan perlahan mati didalam goressan tinta…
Mimpi yang dulu pernah menjadi janji, akan terkubur perlahan oleh tanah…..
Perlahan tapi pasti…….
Embun pagi tak akan bisa merubah kehendak Ilahi untuk tidak membasahi dedaunan…..
Embun pagi tak bisa pula untuk menghapus dahaga di dalam hati melainkan dengan izin Allah SWT
Begitu pula dengan mimpi ku, tak akan bisa ku lupakan tak akan bisa menjadi kenyataan jika Allah tak mengizinkan…
Selamat tinggal mimpiku, maafkan aku yang tak sabar menunggu mu…
Izinkan aku menjadikan sebuah kenangan didalam hati…
Izinkan aku hanya mengingat kebaikan-kebaikan dari mimpiku itu…
Mimpiku itu akan menjadi sempurna jika kamu mencariku…
Namun kata terakhir ku ucap untuk mu “selamat tinggal”..

Fatmiyati. Kudus, 13 Agustus 2014
Untuk mimpi “Aliyahku”

               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar