SEMUA
TERLIHAT SAMA
" Mimpi Aliyah"
Bismilahirrohmanirrohimm
Masih
seperti ini, q menganggap seperti itu tidak maju juga tak pula mundur,
waktu terus berjalan sampai aku pun tak sadar sudah berapa waktu kujalani. Ini sungguhlah nyata kurasakan
,tinggal menunggu hari bahkan detik
didepan ku, jika aku masih seperti ini. “Aku tau itu, guman ku dalam hati”tapi,
entah mengapa satu langkah perubahan kecilq seakan tidak terlaihat dan tidak
menjadi yang terlihat, ini yang aku rasakan didalam diriku. Aku pun tau apa
penyebab semua ini, namun apalah daya karna itu adalah kegiatan ku sehari-hari;
kesibukan dunia, yang membuatku seperti ini. Entah akan terjadi apa kah pada ku,
jika aku juga lupa membaca Ayat-Ayat_NYA, aku pun pernah berfikir seperti itu.
Semua yang ku anggap sama itu, masih ada hal yang membuat hati ku tenang dan
merasa sebuah kebutuhan yang harus aku laksananakan.
Pencarian
jati diri yang mungkin terhitung lambat ini seakan menampar ku dengan keras,
aku yang dulu tak tau jalan, aku yang dulu belum mengerti, aku yang dulu belum
pasti dan aku yang dulu seolah tak terbebani, apalah itu semua pasti semua ada
hikmahnya. Harapan ku yang selalu ku ucap disetiap doa, gerak dan disetiap aku
mengingatnya, seolah menjadi sinar dan pancaran dalam hati bahwa hidup itu
bukan untuk masa lalu namun masa depan. Semua orang itu tau, namun untuk ku
sadar hal itu cukup waktu yang lama. Aku yang masih memimpikan mimpi ku waktu
Aliyah. Sekarang barulah aku bisa menutup mimpi itu perlahanm bukan dengan niat
utuk mengubur mimpiku, namun mimpiku itu tak membawa dapak kemsylahtan buat
pola fikir ku untuk melihat masa depan. Sebenarnya aku sudah sadar sejak dulu,
namun untuk menerima semua itu butuhlah waktu.
Seolah
ku bertanya, ‘’beranikah mimpi mu itu kamu tuangkan dalam tulisan, kamu goreskan
dalam sebuah tinta dan kamu simpan semua itu dengan hati-hati bukan untuk
dibuang namun untuk dipindah kememory semu dan dihilangkan dalam memory nya
sehingga semua mimpi mu itu bisa kamu baca setiap hari tanpa maksud untuk
mengingatnya”. Yah menurutku tulisan-tulisan yang kutulis itu semua termasuk
memori semu, yaitu setiap kejadian, kegiatan, kegundahan, dan semua itu
hanyalah semata-mata untuk mengisi dan mengingat kegiatan pada waktu itu. Tak
bermaksud untuk mengungit-ungkit, walau terkadang tak semua hal penting bisa
saya goreskan dalam tulisan.
Pertanyaan
ku itu sebenarnya sudah pernah aku lakukan dan sudah pernah pula aku mencoba,
namun alhasil masihlah ingat sampai sekarang, mimpi itu seakan megores luka
dalam hati, meretakkan keyakinanku dan mengakhri pencarianku. Apalah itu
biarkan mimpi ku itu menjadi misteri dan tidak akan aku tuangkan dalam tulisan
ini, karna aku tak mau mengulangnya.
Terlabatkah?
mungkinkah? Hanya dua kata itu yang bisa saya katakana, aku yang terlalu
berharap ini, entah sampai kapan aku lelah menanti. Ataukah tanpa kusadari
mimpi ku itu sudah terjadi, walau semua terlihat sama. “Karena tak ada sesuatu
keyakinan yang diragukan akan terjadi”, namun kenyataan lah yang membuat mimpiq
menjadi ragu dan tak mau ku kejar lagi. Kuharapkan mimpiq yang mengejarku dan
perlahan menghampiriku. Dan suatu saat mimpiku itu akan menjadi sejarah dan
kenangan yang belum pernah dijumpai.
Keyakinan-keyakinan
ini hanya kupupuk untuk mengejar mimpi-mimpi yang ku anggap real dan nyata.
Yang kuanggap banyak maslahatnya. Maka
sebab itu akan aku berusahab perlahan menghapusnya utuk mengejar mimpi-mimpi ku
yang lebih dari itu, walau mimpi yang itu ingin terwujud namun sekarang
sudahlah tak mungkin aku wujudkan. Hanya kenangan lah yang bisa aku ingat dan
hanya tulisan lah yang akan mengingatkanq. Apapun mimpi ku itu semoga bisa
menjadi sejarah dalam perjalanan menggapai mimpi-mipi yang lain, sehingga semua
tidak terlihat sama. Karena aku ingin beda semata-mata hanya untuk mencari
ridho_NYA. Aamiin..
PUISI
PERPISAHAN UNTUK MIMPI,
“ALIYAH
KU”
Bangku,
kursi menjadi saksi…..
Saksi
dulu yang peernah kita ucapkan…
Memory
hp yang menjadi saksi perjalanan kita dulu,,,
Dan
memory dihati yang akan menjadi kenangan seumur hidupku ini,,,
Mimpi yang semu ini, akan perlahan
mati didalam goressan tinta…
Mimpi yang dulu pernah menjadi
janji, akan terkubur perlahan oleh tanah…..
Perlahan tapi pasti…….
Embun
pagi tak akan bisa merubah kehendak Ilahi untuk tidak membasahi dedaunan…..
Embun
pagi tak bisa pula untuk menghapus dahaga di dalam hati melainkan dengan izin
Allah SWT
Begitu
pula dengan mimpi ku, tak akan bisa ku lupakan tak akan bisa menjadi kenyataan
jika Allah tak mengizinkan…
Selamat
tinggal mimpiku, maafkan aku yang tak sabar menunggu mu…
Izinkan aku menjadikan
sebuah kenangan didalam hati…
Izinkan aku hanya
mengingat kebaikan-kebaikan dari mimpiku itu…
Mimpiku itu akan menjadi
sempurna jika kamu mencariku…
Namun kata terakhir ku
ucap untuk mu “selamat tinggal”..
Fatmiyati. Kudus,
13 Agustus 2014
Untuk mimpi “Aliyahku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar