27 Mei 2015

Haidl, Nifas dan Istikhadloh



HUKUM BELAJAR TENTANHG HAIDL, NIFAS DAN ISTIKHADLOH
Kaum wanita wajib belajar tentangn hokum-hukum haidl,nifas dan istikhadloh yang dibutuhkan. Jika sudah punya suami, dan suaminya mengerti hokum-hukum yang dibutuhkan tersebut, maka suami wajib mengajar. Adapun jika suaminya tidak mengerti,m maka perempuan tersebut wajib pergi belajar kepada orang yang mengerti, dan suaminya haram mencegahnya, kecuali suaminya yang belajar kemudian diajarkan kepada istrinya.{ syarwani jus 1 hal 414}
  
HAIDL
Haidl adalah darah yang keluar dari farji perempuansetelah umur 9 tahun, dengan sehat ( tidak karena sakit ), tetapi memang watak/kodrat wanita,dan tidak setelah melahirkan anak. Adapun darah yang keluar karena sakit dinamakan istikhadloh( seperti ketentuan dalam bab istikhadloh ). Dan darah yang keluar setelah melahairkan dinamakan Nifas.{ Bajuri1 hal 107 }

UMUR HAIDL
Seorang wanita mungkin haidl jika sudah berumur 9 tahun (taqriban) yakni tidak harus sempurna sampai 9 tahun, tetapi boleh kurang asal kurangnya tidak sampai 16 hari. Jadi  kalau mengeluarkan darah sudah termasuk haidl,apabila drah tersebut memenuhi tiga syarat bagi darah haidl,yaitu : 
  1.    Tidak kurang dari 24 jam. 
  2.     Tidak lebih dari 15 hari. 
  3.    Bertempat pada waktu mungkin/bias haidl.
Adapun jika mengeluarkan darah sebelum umur tersebut maka itu bukan haidl tetapi darah istikhadloh. Jadi bila masih umur 9 tahun kurang 16 hari atau lebih, darah maka jelas itu darah istikhadloh.
{Bajuri Juz 1 hal 108 }
Jika mengeluarkan darah terus sampai masuk umur haidl, maka darah sebelum umur haidl itu istikhadloh dan sesudahnya itu darah haidl. Bila memenuhi syarat yang dijelaskan diatas.
Contoh:
Pada waktu umur 9  tahun kurang dua puluh hari mengeluarkan darah selama sepuluh hari,maka 4hari lebih sedikit yang awal itu darah istikhadloh,kemudian 6 hari kurang sedikit yang akhir itu darah haidl.     { Hasyiyatul jamal 1 hal 236 }

Tidak ada komentar:

Posting Komentar